Minggu, 25 Desember 2011

Pembuatan Tape Singkong


A.     PENDAHULUAN

Yang dimaksud tape adalah suatu hasil yang dibuat dari bahan-bahan seperti pati, ubi, singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam proses pembuatannya.
Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia. Umbi tanaman singkong selain dapat dikonsumsi langsung juga dapat dibuat tapioca, gaplek, kerupuk, tape, dan sebagainya.
Tape singkong dapat diolah lebih lanjut menjadi minuman alcohol, sirup glukosa, sari tape, asam cuka, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan langkah-langkah pembuatan tape singkong berikut ini!

B.      ALAT DAN BAHAN

1)      Pengukus nasi (langseng) 1 buah.
2)      Panci atau baskom 1 buah.
3)      Tampah 1 buah.
4)      Cukil kayu 1 buah.
5)      Kipas 1 buah.
6)      Keler/daun pisang/plastic.
7)      Singkong (ketela pohon) 1 kilogram.
8)      Ragi tape secukupnya

C.      PROSEDUR KERJA

a.      Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, lalu dikeringkan,
b.      Kulit singkong dikupas dengan cara menyayat kulit secara memanjang lalu menarik bagian kulitnya. Setelah itu dikerik sampai lendirnya hilang, yaitu sampai singkong terasa kesat,
c.       Singkong dicuci hingga bersih, kemudian dipotong kecil-kecil atau dibiarkan utuh,
d.      Dengan menggunakan dandang, singkong dikukus sampai matang atau setengah matang, tergantung selera kita mau tape yang agak keras atau yang lembek,
e.      Singkong yang telah matang diangkat, lalu diletakkan di atas tampah atau baskom, kemudian didinginkan dengan cara mengipasinya,
f.        Setelah dingin, ragi ditaburkan secara merata. Bila tape dibuat dalam jumlah banyak sebaiknya ragi dibungkus dengan kantong kain, kemudian ditepuk-tepukkan secara merata pada singkong yang telah didinginkan tersebut,
g.      Singkong yang telah berragi itu dibungkus dengan daun pisang atau plastik, atau dimasukkan ke dalam keler (stoples), tutup rapat-rapat. Kemudian diperam selama 2-3 hari pada suhu kamar. Selama masa pemeraman tidak boleh dibuka dan tidak boleh terkena tangan agar tape yang dihasilkan tidak kecut (masam),
h.      Setelah diperam selama 2-3 hari, tape siap dihidangkan dan dinikmati.


Catatan:

1)      Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah singkong. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras.
2)      Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman.
3)      Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar