Kamis, 03 November 2011

This is My Life, My Soul, and My Heart

Nama lengkapku Dimas Maulana Hamzah. Teman-teman dan keluargaku biasa memanggilku Dimas. Aku lahir di Jombang, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 1996. Aku adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Nama ayahku, Nur Syamsi. Beliau bekerja sebagai wiraswastawan dibidang perdagangan. Sedangkan ibuku bernama Chotimah. Selain sebagai ibu rumah tangga, beliau juga membantu ayah dalam berwiraswata.
            Pada tahun 2001 aku mulai bersekolah dijenjang TK, tepatnya RA Al-Fauziah. Pada tahun 2002 aku sekolah di SDN Sembung 01 . Selama 6 tahun sekolah, banyak pengalaman yang aku dapatkan. Salah satu pengalaman yang sangat aku ingat adalah waktu aku kelas 2 SD. Waktu itu aku sedang bermain kejar-kejaran dengan teman-temanku. Sampai akhirnya suatu kecelakaan menimpaku. Jari manis di tangan kiriku terjepit pintu dengan sangat keras, sampai mengagetkan teman-temanku yang lain. Darah pun bercucuran dari jari manisku. Dengan segera aku menadahi darah yang menetes itu dengan tangan kananku. Aku berteriak, dan aku menangis karena takut. Sampai akhirnya seorang guru dan kepala sekolah membawaku ke klinik terdekat untuk diobati. Sejak saat itu, aku mengalami trauma akan darah, atau dengan kata lain aku mengalami phobia darah.  
Setelah lulus SD, aku melanjutkan sekolah ke SMPN 2 Jombang. Dimasa SMP inilah aku mulai banyak mengalami perubahan. Aku lebih bisa mengenal dunia luar. Ya, itu karena aku jarang keluar rumah, apalagi sampai rea-reo. Jujur saja ketika SMP aku lebih jarang belajar daripada waktu SD dulu. Aku juga sering bolos dari kegiatan ekstrakulikuler yang aku ikuti. Dan akhirnya sekarang aku merasa sangat menyesal telah menyia-nyiakan waktu SMP-ku. Namun aku sangat bersyukur nilaiku tidak jeblok, malah semakin menanjak naik setiap semesternya.
            Seperti remaja pada umumnya, aku juga pernah mengalami jatuh cinta. Namun aku sadar aku terlalu kecil untuk merasakan cinta yang dalam.
            Pada waktu SMP aku berhasil menjadi pengurus dari sebuah organisasi di sekolah bernama OSIS. Banyak pengalaman yang aku alami selama menjadi pengurus OSIS. Dan banyak juga pelajaran tentang hidup yang aku terima. OSIS mengajarkanku tentang arti sebuah kebersamaan dan kerja keras. OSIS telah banyak memberikan pengaruh positif kepadaku. Aku dulunya adalah seseorang yang kurang percaya diri dan kurang bisa bergaul. Namun sekarang sifat-sifat itu sudah berangsur-angsur berkurang. Dan sekarang aku sudah menjadi pribadi yang lebih baik.
            Saat kelas 9 SMP, aku mulai vakum dari berbagai kegiatan dan lebih berkonsentrasi kepelajaran sekolah demi menghadapi UNAS. Kalau boleh jujur, sebenarnya dulu aku ingin sekali sekolah di SMA Negeri 10 Malang. Namun sayang sekali waktu ikut tes aku gagal diterima. Aku kecewa sekali waktu itu karena memang SMA Negeri itulah yang aku dan orang tuaku inginkan. Aku merasa sangat bersalah kepada orang tuaku karena aku merasa tidak bisa menjadi anak yang membanggakan, tapi kedua orang tuaku justru lebih berbesar hati menerima semuanya dan mereka selalu mensupportku. Dan akhirnya aku menyadari bahwa Tuhan punya rencana yang lebih indah untukku. Aku tak pernah menyerah. Aku terus belajar agar mendapat nilai UNAS dan UAS yang baik. Dan akhirnya aku bisa lulus dengan NEM yang lumayan yaitu 35,05. Sehingga aku bisa diterima di almameter tercinta SMAN 3 Jombang. Dan semoga keluarga besar SMAN 3 Jombang dapat membantuku mendapatkan apa yang aku harap dan inginkan.
            Awal memasuki sekolah SMA, aku mulaidisibukkan dengan berbagai kegiatan baik intra maupun ekstra sekolah. Aku tergolong anak yang cukup aktif di sekolahku. Mulai dari kegiatan OSIS sampai ekstrakulikuler teater. Suatu kebanggan tersendiri bagiku karena menjadi anggota dari Teater SMAGA JOE. Ya, itulah nama teater di sekolahku, sebuah teater yang sudah menjuarai berbagai lomba baik ditingkat daerah, propoinsi, bahkan nasional. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, aku mulai belajar bagaimana untuk menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Dan aku juga belajar bagaimana agar aku mampu menjadi seorang pemimpin yang amanah, karena pada dasarnya kodrat seorang manusia adalah sebagai pemimpin di bumi ini. Dan aku mulai mempersiapkan diriku untuk masa depanku nanti.
            Cita-citaku adalah menjadi orang yang berhasil dan bermanfaat dengan berkeinginan menjadi seorang Dokter atau Ilmuwan terkenal. Jadi rencana ke depan, aku akan belajar segiat mungkin dan Insya Allah akan memilih jurusan IPA. Hal ini aku lakukan agar aku bisa masuk di UNAIR jurusan kedokteran. Dengan begitu aku bisa menebus kegagalanku yang kemarin-kemarin dan bisa membahagiakan kedua orang tuaku, membuat orang tuaku bangga terhadapku. Dan bisa menjadi contoh yang baik untuk saudara-saudaraku.
Motto hidupku adalah jangan jadikan kegagalan sebagai akhir dari segalanya tapi jadikan kegagalan sebagai peluang untuk menjadi lebih baik  karena kegagalan itulah yang akan membimbing kita menuju kesuksesan.