Minggu, 25 Desember 2011

Identitas Seni Rupa Indonesia


Kemajemukan yang menjadi ciri dasar kebudayaan Indonesia telah melahirkan berbagai jenis dan bentuk ekspresi seni rupa Indonesia lama. Berdasarkan karya yang ditemukan, seni rupa Indonesia dibagi menjadi empat zaman, yaitu kebudayaan prasejarah, purba, madya, dan zaman baru atau modern. Keragaman karya seni rupa dari masa prasejarah, Klasik Hindu, dan Islam, tidak hanya timbul karena pengaruh budaya asing secara tidak merata, tetapi juga karena proses kelahiran dan perkembangannya dipengaruhi lingkungan alamnya.
Jati diri seni rupa Indonesia-Hindu diidentifikasikan sebagai local genius yang mengalami proses akulturasi dan inkulturasi selama berabad-abad. Manifestasi dan keragaman gaya ekspresinya berlandaskan kesinambungan nilai-nilai tradisi seni asli Indonesia yang diperkaya dengan unsur seni dari luar seperti dari Cina dan Campa.
Corak kebudayaan feodal zaman Hindu masih dipertahankan dan mewarnai bentuk ungkapan seni zaman kekuasaan raja-raja Islam. Pembentukan budaya Islam yang berasal dari India dan Gujarat menjadikan kebudayaan Hindu-Parsi ikut mewarnai kebudayaan Islam di Indonesia. Tradisi Hindu yang didominasi oleh ragam hias floralistis menjadi gaya khas seni hias Islam di Indonesia.
Dokumentasi karya seni ini menunjukkan pluralitas gaya ekspresi seni rupa Indonesia sejak masa pemerintahan kolonial kehilangan makna sebagai hasil kesinambungan tradisi yang mampu menghasilkan ciptaan baru. Persinggungan dengan kebudayaan Eropa yang hanya didasari kepentingan perdagangan dan militer saja mengakibatkan kebudayaan barat tidak berhasil membentuk kesenian dengan nilai artistik utuh. Bentuk karya cipta seni rupa yang menyerupai budaya barat hanya merupakan peniruan kesenian asing tanpa melali proses akulturasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar