Perjalanan kesenian selalu sejalan dengan
wajah realitas sosial, dimana seni itu tumbuh dan berkembang. Sejauh ingatan
manusia, seni memiliki fungsi tidak hanya sebagai cermin peradaban, namun juga
menjadi alat untuk mempertahankan hidup. Seperti di goa-goa prasejarah seni
rupa menjadi blueprint bagi teknik dalam berburu yang efektif dalam kurun waktu
yang lama. Jaman revolusi pertanian, seni instalasi memedi sawah berguna untuk
mengusir hama, di jaman Revolusi industri disatu sisi, seni digunakan untuk
propaganda produk kapital dilain sisi juga dijadikan propaganda melawan
penindasan, dan propaganda ideologi-ideologi yang sedang bertarung.
Melihat perkembangan seni diatas terkadang
perlu adanya usaha para pelaku seni untuk dapat membangun interaksi yang
komunikatif antara seniman dengan masyarakat, dalam kaitannya membina ruang
publik sebagai sarana ruang kreatif untuk menciptakan seni ditengah masyarakat
agar saling berhubungan, dan saling mengisi ruang pikiran manusia dengan
dimensi lain dari yang dijumpai di ruang publik tersebut.
Jika seni di rumuskan sebagai daya
ungkapan rasa, maka seni tersebut mampu membuka wawasan dan pikiran masyarakat
sebagai metode pendekatan dalam proses belajar yang memberikan sebuah wacana
dan suasana baru pada nilai-nilai budaya masyarakat dengan perkembangan
lingkungannya saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar