Minggu, 25 Desember 2011

Insecta (Serangga)


A.   Struktur Tubuh Insecta
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri dari segmen kepala, dada, dan perut. Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan darienam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
·        Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa omatidium (mata tungga)
·        Sepasang antena/ alat peraba
·        Tiga pasang alat mulut, yaitu rahang muka, rahang tengah, dan rahang belakang.
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor, serta kantong tempat mentimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Ukuran tubuhnya relatif kecil ± 0,2 mm hingga 4 cm. Ilmu yang mempelajari tentang insecta disebut entomologi.
B.   Klasifikasi Insecta
Menurut tipe mulutnya, insecta digolongkan menjadi empat, yaitu :
·        Mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
·        Mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
·        Mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
·        Mulut mengisap, misalnya kupu-kupu.
C.   Metamorfosis Insecta
Dalam kehidupan insecta dikenal adanya perubahan bentuk (metamorfosis). Menurut metamorfosisnya, insecta dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok seperti berikut :
a.     Tanpa Metamorfosis
Kelompok hewan ini bentuk dan kehidupan larvanya merupakan miniatur dari bentuk dan kehidupan hewan dewasa. Contoh: Lepisma (kutu buku) atau ordo Thysanura dari sub kelas Apterygota.
b.     Metamorfosis Tidak Sempurna
Pada kelompok hewan ini, telur menetas menjadi larva yang mirip dengan hewan dewasanya tetapi tidak memiliki sayap serta struktur reproduksi. Larva akan mengalami beberapa kali ganti kulit sebelum menjadi dewasa. Contohnya pada belalang.
c.      Metamorfosis Sempurna
Kelompok hewan ini mengalami empat tahap dalam siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa, dan imago (hewan dewasa). Larvanya tidak mirip dengan hewan dewasanya, misalnya larva berupa ulat bulu berbeda dengan hewan dewasa berupa kupu-kupu. Pada tahap pupa, hewan akan membentuk kepompong untuk melindungi dirinya selama pembentukan tubuh dewasa. Hewan dewasa memiliki struktur reproduksi dan sayap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar