Ibu adalah seorang yang sudah
melahirkan kita ke dunia ini. Dengan segala beban, perjuangan dan tetes
keringat yang sudah beliau keluarkan untuk mengeluarkan bayi nya didalam perut
ibu. Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan posisi seorang ibu dihati kita,
juga apa yang sudah beliau berikan untuk kita. Namun apakah kita sebagai anak
yang sudah dilahirkan, dimanjakan, dibesarkan. Kita tidak menyadari apa yang
sudah diperjuangkan beliau agar anak nya itu tumbuh menjadi anak yang berbakti,
menurut setiap perkataan, dan berhasil yang selama ini ibu kita inginkan. Juga
tiada balas jasa dalam melahirkan kita kedunia ini dengan segala perjuangan
beliau. Apakah kita sebagai anak dapat memahami itu semua, segala apa yang
sudah beliau lakukan untuk kita, walaupun sudah berbagai cara untuk ibu kita
bahagia.
Mungkin kita tidak menyadari apa yang
sudah beliau perjuangkan untuk melahirkan kita. Memang pada saat itu situasinya
agak berbeda dibandingkan segala penderitaan beliau dalam mengandung kita walau
pun seringkali si anak selalu melakukan aktivitas, seperti menendang-menendang
perut beliau sambil menahan rasa sakit akibat ulah kita. Lebih dari itu, ibu
juga merasakan seluruh beban saat mengandung kita saat masih didalam perut.
Beban yang dirasakan pada saat ibu sedang beraktivitas dalam berbagai hal
seperti bekerja, memasak, dan sebagainya meski harus menahan beban dan rasa
sakit saat mengandung kita pada saat itu. Seharusnya dengan itu semua kita
dapat menyayangi ibu membasuh kedua kakinya dengan air sebagai pengabdian
seorang anak yang tak akan pernah tergantikan oleh apa pun.
Seringkali kita tidak pernah
membayangkannya, seperti kegelisahan seorang ibu yang pada saat itu sedang
mengandung kita sebelum akhirnya kita dilahirkan dari rahimnya. Dengan sekuat
tenaga beliau menahan semua penderitaan serta beban yang ditanggung demi
seorang anak yang sedang dikandungnya dalam aktivitas apa pun. Namun
kegelisahaan seorang ibu itu merupakan hal yang sangat berat, karena pada saat
melahirkan ibu sangat cemas dengan keadaan anaknya sebelum akhirnya anak itu
dapat dilahirkan sampai-sampai beliau tidak mencemaskan keadaannya sendiri.
Melainkan beliau hanya mengutamakan keselamatan anaknya dari pada mencemaskan
keadaannya tersebut. Sungguh, kecemasan atau pun segala kegelisahan yang pernah
dialami ibu kita itu sangat besar dan berisiko terhadap keadaannya pada saat
itu. Ibu kita tidak peduli walau beliau harus mati hanya untuk menolong seorang
anak yang dilahirkannya dari pada anak nya yang harus mati akibat nyawa anak nya
tidak tertolong.
Maka dari itu mengapa harus adanya
peringatan hari ibu, karena hari ibu itu merupakan suatu pengabdian, suatu
perjuangan, dan suatu pengorbanan seorang ibu yang melahirkan, yang memberi
ASI, yang membesarkan kita selama ini. Bukan itu saja hari dimana seorang ibu
yang menjadi pahlawan bagi hidup kita dan menjadi pelopor utama dalam hidup
kita setelah ayah. Karena kalau bukan jasa beliau mungkin kita tidak bisa
merasakan seperti sekarang ini, yang dapat menjejaki kaki kita kedunia ini tanpa
perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar