Minggu, 25 Desember 2011

Seni Design dan Kriya


Perwujudan Design dan Kriya
A. Desain
    - Grafis
 Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

    - Komunikasi visual
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.

Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.

    - Produk/ industri
Desain industri (bahasa inggris:  Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun
    
-      Desain Arsitektur
Terdapat dua pandangan yang berbeda terhadap dunia arsitektur. Yakni pandangan yang menempatkan arsitektur sebagai bidang keahlian teknik (keinsinyuran) dan pandangan yang menempatkan arsitektur sebagian dari seni. Secara umum, desain arsitektur adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan hunian masyarakat yang indah dan nyaman. Seperti rumah tinggal, perkantoran, sarana rekreasi, stadion olah raga, rumah sakit, tempat ibadah bangunan umum, hingga bangunan industri.

-       Desain Interior
Desain interior adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan akan ruang yang nyaman dan indah dalam sebuah hunian, seperti ruang hotel, rumah tinggal, bank, museum, restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit sekolah, bahkan ruang dapur dan kafe. Banyak yang berpandangan bahwa desain interior merupakan bagian dari arsitektur dan menjadi kesatuan utuh dengan desain tata ruang secara keseluruhan. Namun, pandangan ini berubah ketika profesi desain interior berkembang menjadi ilmu untuk merancang ruang dalam dengan pendekatan-pendekatan keprofesian.

Dunia desain berkembang sejalan dengan kemajuan kebudayaan manusia. Dalam dunia keprofesian, masyarakat juga mulai mengenal cabang desain lainnya, seperti desain multimedia. Cabang desain ini berkembang sejalan dengan tumbuhnya teknologi komputer dan dunia pertelevisian.
  
B. Kriya
Kriya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.

Kriya bisa "meminjam" banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti cara mematung atau mengukir untuk menghasilkan produk, namun tetap dengan tidak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti lazim terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa.

    - Kriya Kramik
Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.

Keramik dari awal sangat populer dengan fungsinya sebagai benda dekoratif. Hal ini bisa diketahui daripeninggalan Republik Venisia pada tahun 400an. Dicatat pula bahwa produksi massal dimulai pada abad 17 di Nove and Bassano del Grappa. Ashura adalah perusahan terpenting di daerah tersebut.

-      Kriya Kayu
Kayu adalah bagian keras Tanaman yang digolongkan kepada Pohon dan Semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.

Secara kimia, kayu tersusun atas beberapa bagian utama yaitu Selulosa dan Lignin.
Dalam ilmu kayu dikenal beberapa sifat yaitu: sifat kimia, sifat fisika dan sifat mekanika

    - Kriya Kulit
Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam Jawa. Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam, sementara agama Islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.

sejak dahulu kala, kulit binatang telah dimanfaatkan orang untuk berbagai keperluan seperti kulit sapi untuk sepatu dan tas, kulit binatang berbulu tebal untuk mantel pelindung dingin. Pada perkembangan selanjutnya berbagai kulit binatang yang bermotif indah diambil untuk memenuhi kebutuhan mode (fashion).

Yang dibahas di bawah ini adalah pemakaian kulit binatang yang biasa dipotong untuk konsumsi manusia, yaitu kulit sapi dan kulit kerbau. Kulit yang telah disamak,  diproses, dan diwarnai, pada umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan sepatu, tas atau jaket. Kemudian orang memanfaatkan kulit ini untuk berbagai keperluan yang lebih luas seperti untuk pernak-pernik dan aksesori furnitur.

Dengan kreativitas dan sentuhan desain, perajin furniture dengan aksesori kulit ini menjadi lebih indah eksklusif. Perangkat sofa berlapis kulit dari Inggris yang dikenal dengan kursi Chippendale dari abad ke-18 masih merupakan koleksi yang membanggakan bagi pemiliknya. Untuk melekatkan kulit ke materi kayu furnitur digunakan paku-paku yang sekaligus digunakan untuk aksesori. Pada kursi Chippendale ini materi kulit merupakan bahan utama disamping kayu mahagony.
Furnitur yang ditampilkan di sini bahan utamanya adalah kayu. Kulit sapi hanya sebagai bahan tambahan untuk mempermanis penampilan furnitur.

Kulit sapi yang diembos sehingga bagian permukaannya menonjol  dan dibuat seperti motif kulit buaya , memberikan kesan eksklusif pada furnitur. Tiruan kulit buaya hasil tangan tersebut dipotong berukuran 15x15 cm untuk memperindah penampilan sebuah dressoir kayu yang berbentuk simpel modern. Kulit buaya dengan berbagai teksturnya  yang berwarna antara cokelat tua dan cokelat muda dalam penerapannya disesuaikan dengan bahan baku  kayu yang kadang-kadang lebih gelap, kadang-kadang lebih muda dari motif kulit buayanya. Tombol laci berbentuk persegi berwarna putih dapat membantu memfokuskan pandangan kita pada tiruan kulit buaya tersebut. Untuk meja teh atau meja samping dapat dibuat meja menyerupai koper atau seperti peti dengan motif kulit buaya berpermukaan rata. Motif kulit buaya diambil karena dianggap polanya sangat menarik, sedangkan bahannya diambil dari kulit sapi. Seperti furnitur kulit berpaku dari Inggris, paku-paku pada pangkal kaki meja buatan Spanyol ini dimaksudkan sebagai aksen. Paku paku ini diatur membentuk pola yang unik.

Kulit sapi yang diubah seperti kulit buaya ini, memberikan kesan yang alami dan eksklusif serta bernuansa seni. Dengan tambahan aksesori pernak- pernik modern, ruangan menjadi berkesan artistik. 

Tiruan kulit buaya juga dapat dibuat dari bahan plastik yang dibuat oleh pabrik Warna-warninya dapat diatur sesuai dengan selera perajin, namun kesan alami tidak lagi terasa. Yang terasa adalah kesan modern futuristik. Kita dapat menyimpulkan bahwa apapun gaya interior yang dikehendaki, desainer furniturlah yang berperan penting. (Anur Mulhadiono).

-      Kriya Logam
Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan pada kria logam meliputi berbagai teknik produksi kria logam, yaitu pengetahuan material kria logam,pembentukan, dan menghias permukaan dengan teknik : Gunting, ketok, patri, las, bubut, cor, dan etsa.

-      Kriya Kaca
Mendengar kata kaca, yang terlintas dibenak kita adalah sebuah cermin untuk alat bantu merias diri, etalase toko berbentuk besar-besar maupun jendela rumah. Namun ternyata, ada limbah kaca yang bisa dimanfaatkan sebagai barang kerajinan dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.

Macam dan Motif  pada Kerajinan Kaca Hias
Warna dan motif kaca dalam industri ada beberapa macam. Ada kaca yang disebut dengan kaca buram. Kaca buram ini, pelat kacanya dicat dengan bubur tepung, lalu dikerjakan dengan pesawat penyembur pasir atau dengan cara digosok. Kaca ini digunakan untuk jendela dan pintu di toilet atau kamar mandi.

Jenis kaca berwarna, dibuat dengan cara tuangan dengan mencampur zat-zat tertentu (pigmen) yang mengakibatkan kaca berwarna. Sedangkan kaca bunga es, dibuat di atas kaca berwarna atau tak berwarna berupa gambar-gambar serupa dengan bunga es. Cara pembuatannya, kaca dilapisi dengan bubur perekat yang mempunyai daya rekat
yang tinggi. Setelah kering dipecahkan kresik pada permukaannya.

Sedangkan kaca bermotif atau kaca mosaik, dibuat gambar perincian menurut rencana umum yang memuat pembagian dan warna, perpotongan dengan ukuran sebenarnya. Dari potongan kaca didapat dadu-dadu dengan ukuran rusuk 1-2 mm. Di atas kaca mosaik direkatkan kertas atau kain lena. Setelah kering, lalu diangkat. Pemasangan mosaik dipakai adukan semen. Setelah selesai atau keras, kain lena kemudian dilepaskan.

Ada juga yang disebut kaca sepuhan, yakni kaca yang permukaannya diperkeras, sehingga jika pecah hancur, akan berbentuk kristal-kristal dan tidak tajam. Lalu ada kaca bertulang yang cara pembuatannya adalah pada waktu menuang kaca cair, kawat logam dimasukkan ke dalam massa kaca cair, sehingga menjadi kaca yang diperkuat.
Jenis kaca lapis terdiri dari dua lapisan atau lebih. Kaca jenis ini dibuat dengan cara mengapung. Di antara masing-masing lembar kaca terisi lapisan seloid atau getah (resin) epoksi. Kaca yang berlapis dua digunakan untuk mobil. Sedangkan kaca yang berlapis majemuk digunakan untuk loket bank antipeluru. Untuk jenis kaca tiruan, sebenarnya tak dapat digolongkan sebagai jenis kaca karena terbuat dari plastik. Namun kaca tiruan bisa digunakan sebagai kaca pengaman, kaca jendela kapal dan kini juga digunakan sebagai kacamata.

Kain

Kain bisa berarti:
1.                 Kain - sesuatu bahan, hasil daripada tenunan benang. Benang kapas, sutra atau sintesis.
2.                 Kain - hasil tenunan yang dipakai dalam upacara adat, kadangkala sinonim daripada dodot.
3.                 Kain (Alkitab) dan Habel - nama tokoh dalam Alkitab, Kitab Kejadian. Dalam bahasa Arab disebut Qabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar