A. Pengertian Pupuk Bokasi
Bokasi adalah hasil fermentasi bahan organik
(jerami, sampah daun, sampah organik,
pupuk kandang dan lain-lain) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanah dan produksi tanaman.
Penggunaan pupuk kimia pada lahan
pertanian secara terus menerus dapat merusak tanah, oleh karena itu penggunaan
pupuk BOKASI yang merupakan pupuk organik sangat baik bagi lahan pertanian
untuk tetap menjaga kesuburan tanah. BOKASI ini selain menambah unsur hara pada
tanah, juga bermanfaat untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah.
Sebagai pupuk, BOKASI mempunyai
kelebihan dalam penggunannya pada lahan pertanian. Adapun kelebihan BOKASI
antara lain:
·
Dapat dibuat sendiri
oleh petani, sehingga tidak tergantung kepada pupuk kimia yang harganya semakin
mahal.
·
Biaya pembuatannya
lebih murah.
·
Memperbaiki struktur
tanah. Tanah menjadi gembur, perembesan air lebih cepat, daya tahan terhadap
erosi lebih kuat dan tanah lebih mudah diolah.
·
Mengandung unsur hara
yang lebih lengkap, baik mikro maupun makro.
·
Melepaskan unsur-unsur
hara yang terikat oleh tanah dan menahannya dari tercuci oleh air hujan.
·
Memberikan suasana
lingkungan yang baik bagi kehidupan jasad renik dalam tanah, sehingga bahan
organik tanah dapat diurai oleh jasad renik untuk dimanfaatkan oleh tanaman.
B. Pembuatan Pupuk Bokashi (Kompos)
` Alat dan Bahan
Sekam
padi =
20 kg
Air = 20 liter
Gula pasir = 5 sendok makan
EM-4 [mikro
organisme efektif] = 5 sendok
makan
` Pembuatan Pupuk Bokashi
1. Bokashi Padat
Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg
(kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per
10 liter air
- Air secukupnya
Tahapan Pembuatan:
1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika
menggunakan sekam
2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang –
dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200
liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara
merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan
air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak
keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5.
Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan
15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6.
Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi
yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada
kisaran 45 –derajat celcius.
7.
Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.
2. Pupuk
Bokasi Cair
Alat dan Bahan :
1.
Sampah daun
2.
Pupuk hewan jika tersedia
3.
Air
4.
Tong beserta tutupnya
Cara Pembuatan
1. Potong kasar ataupun halus (cacah)
daun-daun kering
2. Siapkan pupuk kandangnya
3. Masukkan daun-daun tersebut dan pupuk
kandangnya ke dalam tong tersebut dengan perbandingan 1:1. Sampah daun dan
pupuk kandang itu sebanyak 2/3 bagian dari tong sampah.
4. Masukka air ke dalam tong hingga penuh.
5.
Tutuplah
tong sampah tersebut dengan rapat.
6.
Diamkan
selama beberapa hari namun setiap harinya buka dan aduklah beberapa saat
kemudian tutuplah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar