Minggu, 25 Desember 2011

Pupuk Bokasi


A.    Pengertian Pupuk Bokasi
Bokasi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah daun,  sampah organik, pupuk kandang dan lain-lain) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanah dan produksi tanaman.

Penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian secara terus menerus dapat merusak tanah, oleh karena itu penggunaan pupuk BOKASI yang merupakan pupuk organik sangat baik bagi lahan pertanian untuk tetap menjaga kesuburan tanah. BOKASI ini selain menambah unsur hara pada tanah, juga bermanfaat untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah.

Sebagai pupuk, BOKASI mempunyai kelebihan dalam penggunannya pada lahan pertanian. Adapun kelebihan BOKASI antara lain:
·         Dapat dibuat sendiri oleh petani, sehingga tidak tergantung kepada pupuk kimia yang harganya semakin mahal.
·         Biaya pembuatannya lebih murah.
·         Memperbaiki struktur tanah. Tanah menjadi gembur, perembesan air lebih cepat, daya tahan terhadap erosi lebih kuat dan tanah lebih mudah diolah.
·         Mengandung unsur hara yang lebih lengkap, baik mikro maupun makro.
·         Melepaskan unsur-unsur hara yang terikat oleh tanah dan menahannya dari tercuci oleh air hujan.
·         Memberikan suasana lingkungan yang baik bagi kehidupan jasad renik dalam tanah, sehingga bahan organik tanah dapat diurai oleh jasad renik untuk dimanfaatkan oleh tanaman.

B.     Pembuatan Pupuk Bokashi  (Kompos)
` Alat dan Bahan
Sekam padi                             = 20 kg
Air                               = 20 liter
Gula pasir                    = 5 sendok makan 
EM-4 [mikro organisme efektif]         = 5 sendok makan

` Pembuatan Pupuk Bokashi

1.      Bokashi Padat
Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1.      Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam
2.      Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3.      Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4.      Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5.      Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6.      Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 –derajat celcius.
7.      Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

2.      Pupuk Bokasi Cair
                        Alat dan Bahan :
1.      Sampah daun
2.      Pupuk hewan jika tersedia
3.      Air
4.      Tong beserta tutupnya
Cara Pembuatan
1.      Potong kasar ataupun halus (cacah) daun-daun kering
2.      Siapkan pupuk kandangnya
3.      Masukkan daun-daun tersebut dan pupuk kandangnya ke dalam tong tersebut dengan perbandingan 1:1. Sampah daun dan pupuk kandang itu sebanyak 2/3 bagian dari tong sampah.
4.      Masukka air ke dalam tong hingga penuh.
5.      Tutuplah tong sampah tersebut dengan rapat.
6.      Diamkan selama beberapa hari namun setiap harinya buka dan aduklah beberapa saat kemudian tutuplah kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar